Radarmu.com, Sangat penting seorang investor saham melakukan analisis sebelum memastikan untuk membelinya, sebagai contoh kamu memiliki dua incaran saham misal BBRI dan BBCA mana yang lebih baik untuk dibeli.
Adapun analisis fundamental saham ini dapat memperkecil risiko yang kemungkinan terjadi dimasa akan datang.
Melalui ulasan ini team radarmu akan berbagai contoh analisis fundamental saham , yang tentunya sangat penting bagi seorang investor pemula.
Contoh Analisis Fundamental Saham
Dalam melakukan analisis saham ada beberapa hal yang harus diperhatikan, dimana beberapa point penting ini harus dipakai untuk menemukan akurasi data yang lebih baik.
Adapun ulasan contoh analisis fundamental saham ini lebih berpaku pada point-point penting tersebut yang harus terpenuhi, dan tentunya setelah mengetahui point ini kamu bisa terapkan kepada semua jenis saham yang akan dibeli.
Dan point-point penting tersebut dalam melakukan analisis fundamental saham yang harus kamu cek adalah sebagai berikut ini.
EarningPer Share (EPS)
EarningPer Share (EPS) adalah pendapatan bersih perusahaan dalam setahun dibagi dengan total rata-rata lembar saham yang beredar.
Nilai EPS dapat menunjukkan tingkat profitabilitas sebuah perusahaan dengan melihat laba bersih yang dihasilkan setiap lembar saham.
Ketika investor saham ingin melakukanan analisis fundamental maka nilai EPS berada pada peringkat pertama yang mesti diketahui
Analisis Pendapatan Penjualan
Selanjutnya dalaman alisa fundamental saham, pendapatan adalah faktor kedua yang harus diperhatikan. Jika ingin mengetehui bahwa laba yang diperoleh merupakan hasil dari penjualan (produk dan/atau jasa) perusahaan.
Bisa saja pendapatan diperoleh dari hasil penjualan asset perusahaan. Analisis terhadap pendapatan penjualan yang dimiliki didapatkan baik dari penjualan produk dan jasa dari perusahaan tersebut, atau dari penjualan asset perusahaan itu sendiri. Reff : repository.iainbengkulu.ac.id (18/08/2022)
Laba Operasi
Pertumbuhan laba operasi ini perlu untuk mengetahui apakah EPS diatas memang merupakan kontribusi dari operasional perusahaan dan bukan dari pendapatan lainnya.
Sebuah perusahaan bisa saja operasional intinya merugi, namun oleh karena perusahaan yang bersangkutan juga menjuala setnya, maka EPS nya bisa naik. Dan ini tidak baik karena besarnya EPS bukan didapat dari bisnis inti perusahaan.
Return to Equity (ROE)
Para analisis fundamental biasanya sering menyarankan membeli investasi perusahaan tertentu karena ROE nya meningkat.
ROE termasuk rasio profabilitas, ROE digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas/ modal yang dimiliki (baik modal sendiri maupun modal yang disetor oleh pemegang saham). Atau dengan kata lain, mengukur pengembalian atas modal.
ROE menjadi ukuran penting dalam analisis fundamental saham, karena ROE mengukur seberapa besar perusahaan mampu memuaskan kepentingan pemegang saham (yang menanamkan modal di perusahaan).
Dept To Equity Ratio ( DER )
Dept To Equity Ratio ( DER ) yang mana lebih enaknya kita bisa ngomong ini adalah rasio hutang terhadap modal.
Dalam melalukan analisis fundamental yang tidak kalah penting dan ketinggalan adalah kamu harus menganalisa bagian piutang perusahaan tersebut.
Yang mana jika sutau perusahaan tersebut terlalu banyak mengeluarkan biaya yang banyak dari hutang ini juga cukup berisiko untuk dibeli, karena jika tidak dapat melakukan pembayaran yang baik bisa mengalami kebangkrutan.
Itulah beberapa contoh point penting yang dipakai dalam melakukan analisis fundamental saham, setidaknya dengan membaca beberapa hal diatas bisa mengetahui potensi dari saham yang akan dibeli.
Akhir Kata
Demikian ulasan radarmu terkait dengan contoh analisis fundamental saham yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan sedikit sharing ini bisa memberikan tambahan wawasan untuk sobat yang sedang belajar investasi saham.
